Bangkit
dari Keterpurukan
(Roma
8:28, Yeremia 29:11)
Oleh: Purnama Reinata Simanjuntak
Pendahuluan
Di
zaman yang dikatakan postmodern ini, tentunya banyak hal yang bisa saja
terjadi. Namun, kita tidak akan melihat peristiwa yang terjadi secara luas
didalam dunia ini. Tetapi, kita mau melihat secara sempit-sesempitnya peristiwa
yang terjadi didalam diri kita sendiri. Fakta yang terjadi sekarang adalah kita
tidak tahu apa yang terjadi didalam kita, kita tahu apa yang terjadi didalam
diri kita namun tidak perduli, dan kita tahu apa yang terjadi didalam diri kita
tetapi bingung bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
Saat ini kita akan membahas satu tema yaitu “Bangkit dari Keterpurukan”. Semua
teman-teman yang hadir saat ini saya yakin tahu apa itu namanya bangkit?
Bangkit adalah bangun (sadar kembali), berdiri, timbul dan masih banyak makna
dari kata bangkit. Lalu, apa arti dari terpuruk? Kata terpuruk mempunyai arti
terbenam, tenggelam, mundur, merosot dan menjadi parah serta sangat jatuh. Dari
kedua makna yang sudah kita ketahui, mungkin akan sedikit membangun pengertian
kita mengenai tema yang akan kita bahas yaitu bangkit dari keterpurukan.
Teman-teman
saya ingin bertanya, ketika kalian menghadapi kesulitan ataupun masalah didalam
hidup yang selama ini kalian jalanin, apasih pemikiran kalian atau perkataan
apa yang teman-teman ucapkan? Apakah kalian akan mempersalahkan diri sendiri,
mempersalahkan orang-orang terdekat, orangtua, atau mempersalahkan Tuhan? Coba
jawab dalam hati masing-masing.
Zaman
postmodern yang kita ketahui ini adalah dunia yang sangat jahat dan keras bagi
siapa pun, tindakan seseorang didalam menghadapi keterpurukannya bisa saja akan
berujung kepada perilaku yang sangat jahat. Banyak orang yang frustasi akhirnya
bunuh diri, merampok, membunuh dan tindakan yang merugikan diri sendiri bahkan
orang lain.
Oleh
karena itu, yang menjadi pertanyaan bagi anak remaja Kristen saat ini adalah
bagaimana tindakan teman-teman didalam menghadapi keterpurukan hidup yang
membuat teman-teman mungkin saja udah putus asa dan sudah malas untuk menjalani
hidup ini, apakah teman-teman akan sama dengan tindakan dunia ini? Lalu kalau
kita sama dengan dunia ini apa gunanya kita yang percaya dengan Yesus?
Dalam
nats ini mengajarkan kita supaya ketika hidupmu terpuruk, kacau, berantakan,
hatimu tidak tenang sampai kamu merasakan hidupmu tidak ada lagi gunanya, maka
ingatlah firman Tuhan dalam Roma 28:8 ini yang merupakan perkataan iman dan
janji Tuhan bagi orang yang mengasihinya.
Jika
demikian, Jawaban apa yang dapat kita temukan didalam nats ini untuk membantu
kita bangkit dari keterpurukan hidup yang mungkin saat ini kamu alami?
I.
Rancangan
Tuhan adalah kebaikan
Saya sangat setuju jika dikatakan
Rancangan Tuhan adalah kebaikan, Mengapa? Karena sejak dari awal masa
penciptaan Tuhan menciptakan semuanya baik. Oleh karena itu, hingga sampai saat
ini pun Tuhan merancangkan setiap kehidupan umatnya adalah baik, mengapa baik?
Karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sama dari masa penciptaan
hingga sampai saat ini.
Didalam nats ini mengatakan “Kita tahu sekarang bahwa Alllah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”
Teman-teman kita pernah mendengar kisah
Yusuf yang dibenci oleh saudara-saudaranya bahkan kebencian itu harus
menjauhkan dia dari Ayahnya, ia dijual oleh saudara-saudara. Tetapi sepanjang
kehidupannya dia tidak mempersalahkan Tuhan atau bahkan tidak mengeluh dengan
keadaannya, namun sebagai orang yang dijual dia melakukan yang menjadi
bagiannya pada saat itu. Yusuf bekerja keras dan tekun terhadap pekerjaan yang
diberikannya tuannya. Sehingga apa yang terjadi pada kehidupan Yusuf, yaitu ia
menjadi orang yang sangat besar dinegeri itu dan pada akhirnya saudaranya
melihat dia sudah menjadi seorang yang besar dan terpandang.
Kita melihat lagi kisah ayub, segala
kekayaannya lenyap, anak-anaknya meninggal, bahkan dia menjadi orang yang
menderita karena penyakit kulit atau borok yang dialaminya sehingga ia banyak
dijauhi oleh orang-orang. Tetapi ayub, mengetahui siapa Tuhan Allah yang selama
ini memelihara dia. Sehingga apa yang dikatakan ayub “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujialah nama Tuhan.” Mungkin diantara kita sering mendengar
perkataan ini pada saat ibadah dipenghiburan. Ya memang benar, kata-kata ini
adalah penghiburan & sekaligus kata-kata iman yang sangat menguatkan kita.
bahwa, semua apa yang ada didalam diri kita saat ini adalah milik Tuhan, jadi
sebenarnya tidak ada alasan kita untuk menyombongkan diri.
Teman-teman saya mau bertanya, selama
hidup kalian sampai saat ini kesulitan atau masalah dan pencobaan apa sajakah
yang kalian hadapi? Coba kalian berikan contohnya? Saya akan memberikan kertas
dan coba teman-teman tulis masalah terbesar yang pernah teman-teman alami dan
karena masalah itu teman-teman menjadi terpuruk, tertekan, bahkan sempat
frustasi. Tuliskan semuanya baik itu masalah di masa lalu ataupun yang saat
ini. Terus coba sejenak, tenangkan pikiran teman-teman. Coba tulis langkah apa
atau cara apa untuk menyelesaikan masalah itu. Pasti ada caranya, karena kita
tahu Tuhan tidak akan memberikan suatu masalah diluar kemampuan ataupun
kekuatan kita.
Jawabannya semuanya ada pada Tuhan dan
pada diri kita sendiri, Tuhan sebenarnya sudah memberikan kemampuan untuk kita
bangkit. Tetapi bagaimana dengan kita, mau tidak untuk bangkit?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar