Selasa, 20 November 2018

BANGKIT DARI KETERPURUKAN


Bangkit dari Keterpurukan
(Roma 8:28, Yeremia 29:11)
Oleh: Purnama Reinata Simanjuntak 

Pendahuluan
            Di zaman yang dikatakan postmodern ini, tentunya banyak hal yang bisa saja terjadi. Namun, kita tidak akan melihat peristiwa yang terjadi secara luas didalam dunia ini. Tetapi, kita mau melihat secara sempit-sesempitnya peristiwa yang terjadi didalam diri kita sendiri. Fakta yang terjadi sekarang adalah kita tidak tahu apa yang terjadi didalam kita, kita tahu apa yang terjadi didalam diri kita namun tidak perduli, dan kita tahu apa yang terjadi didalam diri kita tetapi bingung bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
             Saat ini kita akan membahas satu tema yaitu “Bangkit dari Keterpurukan”. Semua teman-teman yang hadir saat ini saya yakin tahu apa itu namanya bangkit? Bangkit adalah bangun (sadar kembali), berdiri, timbul dan masih banyak makna dari kata bangkit. Lalu, apa arti dari terpuruk? Kata terpuruk mempunyai arti terbenam, tenggelam, mundur, merosot dan menjadi parah serta sangat jatuh. Dari kedua makna yang sudah kita ketahui, mungkin akan sedikit membangun pengertian kita mengenai tema yang akan kita bahas yaitu bangkit dari keterpurukan.
Teman-teman saya ingin bertanya, ketika kalian menghadapi kesulitan ataupun masalah didalam hidup yang selama ini kalian jalanin, apasih pemikiran kalian atau perkataan apa yang teman-teman ucapkan? Apakah kalian akan mempersalahkan diri sendiri, mempersalahkan orang-orang terdekat, orangtua, atau mempersalahkan Tuhan? Coba jawab dalam hati masing-masing.
Zaman postmodern yang kita ketahui ini adalah dunia yang sangat jahat dan keras bagi siapa pun, tindakan seseorang didalam menghadapi keterpurukannya bisa saja akan berujung kepada perilaku yang sangat jahat. Banyak orang yang frustasi akhirnya bunuh diri, merampok, membunuh dan tindakan yang merugikan diri sendiri bahkan orang lain.
Oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan bagi anak remaja Kristen saat ini adalah bagaimana tindakan teman-teman didalam menghadapi keterpurukan hidup yang membuat teman-teman mungkin saja udah putus asa dan sudah malas untuk menjalani hidup ini, apakah teman-teman akan sama dengan tindakan dunia ini? Lalu kalau kita sama dengan dunia ini apa gunanya kita yang percaya dengan Yesus?
Dalam nats ini mengajarkan kita supaya ketika hidupmu terpuruk, kacau, berantakan, hatimu tidak tenang sampai kamu merasakan hidupmu tidak ada lagi gunanya, maka ingatlah firman Tuhan dalam Roma 28:8 ini yang merupakan perkataan iman dan janji Tuhan bagi orang yang mengasihinya.
Jika demikian, Jawaban apa yang dapat kita temukan didalam nats ini untuk membantu kita bangkit dari keterpurukan hidup yang mungkin saat ini kamu alami?

I.                   Rancangan Tuhan adalah kebaikan
Saya sangat setuju jika dikatakan Rancangan Tuhan adalah kebaikan, Mengapa? Karena sejak dari awal masa penciptaan Tuhan menciptakan semuanya baik. Oleh karena itu, hingga sampai saat ini pun Tuhan merancangkan setiap kehidupan umatnya adalah baik, mengapa baik? Karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang sama dari masa penciptaan hingga sampai saat ini.
Didalam nats ini mengatakan “Kita tahu sekarang bahwa Alllah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”
Teman-teman kita pernah mendengar kisah Yusuf yang dibenci oleh saudara-saudaranya bahkan kebencian itu harus menjauhkan dia dari Ayahnya, ia dijual oleh saudara-saudara. Tetapi sepanjang kehidupannya dia tidak mempersalahkan Tuhan atau bahkan tidak mengeluh dengan keadaannya, namun sebagai orang yang dijual dia melakukan yang menjadi bagiannya pada saat itu. Yusuf bekerja keras dan tekun terhadap pekerjaan yang diberikannya tuannya. Sehingga apa yang terjadi pada kehidupan Yusuf, yaitu ia menjadi orang yang sangat besar dinegeri itu dan pada akhirnya saudaranya melihat dia sudah menjadi seorang yang besar dan terpandang.
Kita melihat lagi kisah ayub, segala kekayaannya lenyap, anak-anaknya meninggal, bahkan dia menjadi orang yang menderita karena penyakit kulit atau borok yang dialaminya sehingga ia banyak dijauhi oleh orang-orang. Tetapi ayub, mengetahui siapa Tuhan Allah yang selama ini memelihara dia. Sehingga apa yang dikatakan ayub “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujialah nama Tuhan.” Mungkin diantara kita sering mendengar perkataan ini pada saat ibadah dipenghiburan. Ya memang benar, kata-kata ini adalah penghiburan & sekaligus kata-kata iman yang sangat menguatkan kita. bahwa, semua apa yang ada didalam diri kita saat ini adalah milik Tuhan, jadi sebenarnya tidak ada alasan kita untuk menyombongkan diri.
Teman-teman saya mau bertanya, selama hidup kalian sampai saat ini kesulitan atau masalah dan pencobaan apa sajakah yang kalian hadapi? Coba kalian berikan contohnya? Saya akan memberikan kertas dan coba teman-teman tulis masalah terbesar yang pernah teman-teman alami dan karena masalah itu teman-teman menjadi terpuruk, tertekan, bahkan sempat frustasi. Tuliskan semuanya baik itu masalah di masa lalu ataupun yang saat ini. Terus coba sejenak, tenangkan pikiran teman-teman. Coba tulis langkah apa atau cara apa untuk menyelesaikan masalah itu. Pasti ada caranya, karena kita tahu Tuhan tidak akan memberikan suatu masalah diluar kemampuan ataupun kekuatan kita.
Jawabannya semuanya ada pada Tuhan dan pada diri kita sendiri, Tuhan sebenarnya sudah memberikan kemampuan untuk kita bangkit. Tetapi bagaimana dengan kita, mau tidak untuk bangkit?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar