Selasa, 20 November 2018

SISI LAIN NEHEMIA


Sisi lain dari Nehemia
Nehemia 2:1-20
Oleh: Purnama Reinata Simanjuntak
 
Selamat malam saudara-saudara, pada malam hari ini kita akan merenungkan kembali firman Tuhan yang sudah kita dengar pada minggu lalu mengenai Nehemia seorang juru minum raja. Malam ini saya akan membawa kita semua untuk melihat sisi lain dari seorang Nehemia selain dia seorang juru minum raja.
Minggu lalu kita sudah mendengar banyak hal tentang pergumulan Nehemia terhadap hancurnya tembok Yerusalem. Pergumulan ini membuat hatinya sedih karena melihat keadaan negrinya yang hancur, lalu karena kesedihannya ia berkabung selama beberapa hari dan berpuasa serta berdoa kepada Tuhan sambil mengakui segala dosa atas negrinya. Kita dapat melihat, keadaan ini sungguh-sungguh sangat membuat Nehemia sangat berduka atas keadaan Negrinya.
Tembok Yerusalem adalah merupakan lambang kejayaan, perlindungan (keamanan) serta pertahanan bagi bangsa israel dari perlawanan musuh. Sehingga, ketika tembok ini hancur dapat dikatakan israel juga ikut hancur karena tidak adanya perlindungan serta pertahanan yang kuat jika musuh datang menyerang mereka. Oleh karena mendengar kehancuran inilah Nehemia semakin tidak tenang mendengar keadaan negrinya.
Coba saudara bayangkan, ketika sebuah negri tidak memiliki tembok yang mengelilinginya, pastilah suasana itu sangat mengerikan. Contohnya saja sebuah rumah tanpa tembok dan atap, ketika hujan dan panas datang tidak ada atap yang melindungi, ketika ada angin kencang tidak ada yang menghalangi, sama sekali rumah tanpa atap dan tembok tidak akan kita katakan seperti rumah. Seperti itulah peristiwa yang dialami bangsa israel pada saat itu.
Tetapi Nehemia seorang juru minum raja itu, bukan hanya mendengar keadaan negrinya saja namun ia melakukan tindakan. Saudara-saudara, ketika kita melihat situasi yang sulit terjadi pada seseorang atau terjadi peristiwa yang terjadi digereja ataupun tempat lain, apakah kita hanya berdoa saja atau kita hanya diam saja? Orang Kristen diidentikan dengan orang-orang yang memiliki kasih, lalu seberapa sering kasih tersebut muncul dalam hidup kita dibandingkan dengan keegoisan dan ketidakpedulian kita?
Saat ini kita akan belajar dari pribadi Nehemia, yang pastinya akan membuat kita dapat melihat sisi lain dari pribadi Nehemia yang akan dapat kita teladani untuk kehidupan kita. Ada ungkapan, “Orang yang malang bukanlah orang yang tidak dapat melihat, melainkan orang yang dapat melihat, tetapi tidak mempunyai visi.” Ungkapan ini menggambarkan pentingnya visi. Namun, mewujudkannya tak selalu mudah.

1.      Nehemia terbeban bagi negrinya
Dalam Nehemia 1:4-11, begitu mendengar dari saudaranya hanani (Neh 1:2), Nehemia langsung menangis dan berdoa, serta berpuasa. Dia periksa diri dan meminta ampun atas kesalahan Yehuda, oleh karena itu Nehemia sangat rindu untuk membangun tembok Yerusalem kembali. Mujizat terjadi pada pasal 2:1-10, Nehemia diperbolehkan untuk kembali ke Yerusalem dalam waktu yang sangat lama.
Saudara-saudara, apa yang dapat kita aplikasikan dari kisah Nehemia yang terbeban bagi negrinya?. Seorang Nehemia sebagai seorang juru minum raja dapat kita katakan sudah menjadi orang yang sukses, bisa saja dia menjadi orang yang sombong dan tidak peduli pada negrinya, tetapi seorang Nehemia merendahkan dirinya dihadapan Allah memohon ampun atas dosa Yehuda dan memiliki visi untuk membangkitkan negrinya kembali yang sudah hancur.
Saudara-saudara apakah didalam kehidupan kita saat ini, sudahkah ada hati yang terbeban bagi sesama, bagi pelayanan digereja, bagi orang-orang yang membutuhkan kita? atau malah kita tidak peduli dengan apa yang terjadi disekitar kita.? Nehemia memiliki sikap terbeban dengan hati yang murni, terbeban karena terpanggil bukan karena pamrih. Zaman sekarang mungkin kita sering melihat atau mendengar berita tentang seorang tokoh terkenal yang peduli kepada sekelompok orang, tetapi ujung-ujungnya ada balasan yang diharapkan. Tetapi berbeda dengan Nehemia, dia terpanggil untuk membangun Yerusalem karena terbeban.
Saat ini saya yakin diantara kita, sudah memiliki beban pelayanan didalam gereja, beban untuk memperdulikan sesama kita dan sudah memang seharusnya lah sebagai orang Kristen kita memiliki visi seperti itu, yaitu terbeban bagi umat dan gereja Tuhan. Didalam kehidupan ini, Tuhan sebenarnya sudah memberikan visi-visi-Nya dalam kehidupan setiap kita, sekarang tinggal kita yang meresponi visi yang diberikan Tuhan dalam hidup kita.

2.      Nehemia Memilki daya juang
Saudara-saudara, setiap orang yang memiliki visi, mimpi ataupun cita-cita pasti akan mempunyai semangat dan usaha untuk mencapai tujuan, mimpi dan segala harapannya. Tidak mungkin cita-cita dapat terwujud tanpa usaha, tanpa adanya usaha semuanya akan mustahil terwujud. Seseorang yang memiliki cita-cita biasanya akan memiliki cara untuk sampai kepada tujuannya, dan pasti semua kita disini mempunyai cita-cita didalam tujuan hidup kita.
            Begitu juga dengan Nehemia, ketika Nehemia mendapatkan visi ataupun cita-cita untuk membangun kembali tembok Yerusalem ia memiliki semangat, daya juang untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Mari kita baca ayat 7 & 8 , Setelah raja memberi kesempatan kepada Nehemia, ia memakai strategi memohon surat rekomendasi atau surat jalan agar bupati-bupati yang wilayahnya akan dilewati memperlancar tujuannya. Juga, meminta surat pengantar agar asaf, pengawas taman raja agar memberikan bantuan kayu-kayu dengan kualitas terbaik untuk pembangunan kota Yerusalem dan pintu gerbang bait Allah.
            Kita melihat Nehemia memiliki daya juang yang sangat berbeda, ia memakai strategi untuk dapat membangun kembali negrinya. Semangat ini ada karena dia tahu ada visi Allah yang harus ia kerjakan bagi negrinya. Saudara-saudara bagaimana dengan kita sebagai orang-orang yang sudah diberikan mandat atau tugas pelayanan, sudahkah kita menjadi Nehemia dimasa sekarang yang mempunyai daya juang untuk keberhasilan pelayanan kita didalam gereja?.
            Mungkin kita sekarang tengah bergumul dengan visi yang Tuhan letakkan dihati kita. ada banyak tantangan yang membuat tujuan ataupun cita-cita kita tidak mungkin untuk diraih. Mintahlah kepada Tuhan hikmat supaya kita mengerti langkah apa yang perlu kita tempuh untuk mencapai harapan kita dan mari kita seperti Nehemia yang juga membawa orang-orang melihat visi yang dari Tuhan dan meresponi visi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar