Sisi lain dari Nehemia
Nehemia 2:1-20
Oleh: Purnama Reinata Simanjuntak
Selamat
malam saudara-saudara, pada malam hari ini kita akan merenungkan kembali firman
Tuhan yang sudah kita dengar pada minggu lalu mengenai Nehemia seorang juru
minum raja. Malam ini saya akan membawa kita semua untuk melihat sisi lain dari
seorang Nehemia selain dia seorang juru minum raja.
Minggu
lalu kita sudah mendengar banyak hal tentang pergumulan Nehemia terhadap
hancurnya tembok Yerusalem. Pergumulan ini membuat hatinya sedih karena melihat
keadaan negrinya yang hancur, lalu karena kesedihannya ia berkabung selama
beberapa hari dan berpuasa serta berdoa kepada Tuhan sambil mengakui segala
dosa atas negrinya. Kita dapat melihat, keadaan ini sungguh-sungguh sangat
membuat Nehemia sangat berduka atas keadaan Negrinya.
Tembok
Yerusalem adalah merupakan lambang kejayaan, perlindungan (keamanan) serta
pertahanan bagi bangsa israel dari perlawanan musuh. Sehingga, ketika tembok
ini hancur dapat dikatakan israel juga ikut hancur karena tidak adanya
perlindungan serta pertahanan yang kuat jika musuh datang menyerang mereka.
Oleh karena mendengar kehancuran inilah Nehemia semakin tidak tenang mendengar
keadaan negrinya.
Coba
saudara bayangkan, ketika sebuah negri tidak memiliki tembok yang
mengelilinginya, pastilah suasana itu sangat mengerikan. Contohnya saja sebuah
rumah tanpa tembok dan atap, ketika hujan dan panas datang tidak ada atap yang
melindungi, ketika ada angin kencang tidak ada yang menghalangi, sama sekali
rumah tanpa atap dan tembok tidak akan kita katakan seperti rumah. Seperti
itulah peristiwa yang dialami bangsa israel pada saat itu.
Tetapi
Nehemia seorang juru minum raja itu, bukan hanya mendengar keadaan negrinya
saja namun ia melakukan tindakan. Saudara-saudara, ketika kita melihat situasi
yang sulit terjadi pada seseorang atau terjadi peristiwa yang terjadi digereja
ataupun tempat lain, apakah kita hanya berdoa saja atau kita hanya diam saja?
Orang Kristen diidentikan dengan orang-orang yang memiliki kasih, lalu seberapa
sering kasih tersebut muncul dalam hidup kita dibandingkan dengan keegoisan dan
ketidakpedulian kita?
Saat
ini kita akan belajar dari pribadi Nehemia, yang pastinya akan membuat kita
dapat melihat sisi lain dari pribadi Nehemia yang akan dapat kita teladani
untuk kehidupan kita. Ada
ungkapan, “Orang yang malang bukanlah orang yang tidak dapat melihat, melainkan
orang yang dapat melihat, tetapi tidak mempunyai visi.” Ungkapan ini
menggambarkan pentingnya visi. Namun, mewujudkannya tak selalu mudah.
1.
Nehemia terbeban bagi negrinya
Dalam Nehemia 1:4-11, begitu mendengar dari
saudaranya hanani (Neh 1:2), Nehemia langsung menangis dan berdoa, serta
berpuasa. Dia periksa diri dan meminta ampun atas kesalahan Yehuda, oleh karena
itu Nehemia sangat rindu untuk membangun tembok Yerusalem kembali. Mujizat
terjadi pada pasal 2:1-10, Nehemia diperbolehkan untuk kembali ke Yerusalem
dalam waktu yang sangat lama.
Saudara-saudara, apa yang dapat kita
aplikasikan dari kisah Nehemia yang terbeban bagi negrinya?. Seorang Nehemia
sebagai seorang juru minum raja dapat kita katakan sudah menjadi orang yang
sukses, bisa saja dia menjadi orang yang sombong dan tidak peduli pada
negrinya, tetapi seorang Nehemia merendahkan dirinya dihadapan Allah memohon
ampun atas dosa Yehuda dan memiliki visi untuk membangkitkan negrinya kembali
yang sudah hancur.
Saudara-saudara apakah didalam kehidupan kita
saat ini, sudahkah ada hati yang terbeban bagi sesama, bagi pelayanan digereja,
bagi orang-orang yang membutuhkan kita? atau malah kita tidak peduli dengan apa
yang terjadi disekitar kita.? Nehemia memiliki sikap terbeban dengan hati yang
murni, terbeban karena terpanggil bukan karena pamrih. Zaman sekarang mungkin
kita sering melihat atau mendengar berita tentang seorang tokoh terkenal yang
peduli kepada sekelompok orang, tetapi ujung-ujungnya ada balasan yang
diharapkan. Tetapi berbeda dengan Nehemia, dia terpanggil untuk membangun
Yerusalem karena terbeban.
Saat ini saya yakin diantara kita, sudah
memiliki beban pelayanan didalam gereja, beban untuk memperdulikan sesama kita
dan sudah memang seharusnya lah sebagai orang Kristen kita memiliki visi
seperti itu, yaitu terbeban bagi umat dan gereja Tuhan. Didalam kehidupan ini,
Tuhan sebenarnya sudah memberikan visi-visi-Nya dalam kehidupan setiap kita,
sekarang tinggal kita yang meresponi visi yang diberikan Tuhan dalam hidup
kita.
2.
Nehemia Memilki daya juang
Saudara-saudara, setiap orang yang memiliki
visi, mimpi ataupun cita-cita pasti akan mempunyai semangat dan usaha untuk mencapai
tujuan, mimpi dan segala harapannya. Tidak mungkin cita-cita dapat terwujud
tanpa usaha, tanpa adanya usaha semuanya akan mustahil terwujud. Seseorang yang
memiliki cita-cita biasanya akan memiliki cara untuk sampai kepada tujuannya,
dan pasti semua kita disini mempunyai cita-cita didalam tujuan hidup kita.
Begitu
juga dengan Nehemia, ketika Nehemia mendapatkan visi ataupun cita-cita untuk
membangun kembali tembok Yerusalem ia memiliki semangat, daya juang untuk
mewujudkan mimpinya tersebut. Mari kita baca ayat 7 & 8 , Setelah raja
memberi kesempatan kepada Nehemia, ia memakai strategi memohon surat
rekomendasi atau surat jalan agar bupati-bupati yang wilayahnya akan dilewati
memperlancar tujuannya. Juga, meminta surat pengantar agar asaf, pengawas taman
raja agar memberikan bantuan kayu-kayu dengan kualitas terbaik untuk
pembangunan kota Yerusalem dan pintu gerbang bait Allah.
Kita
melihat Nehemia memiliki daya juang yang sangat berbeda, ia memakai strategi
untuk dapat membangun kembali negrinya. Semangat ini ada karena dia tahu ada
visi Allah yang harus ia kerjakan bagi negrinya. Saudara-saudara bagaimana
dengan kita sebagai orang-orang yang sudah diberikan mandat atau tugas
pelayanan, sudahkah kita menjadi Nehemia dimasa sekarang yang mempunyai daya
juang untuk keberhasilan pelayanan kita didalam gereja?.
Mungkin
kita sekarang tengah bergumul dengan visi yang Tuhan letakkan dihati kita. ada
banyak tantangan yang membuat tujuan ataupun cita-cita kita tidak mungkin untuk
diraih. Mintahlah kepada Tuhan hikmat supaya kita mengerti langkah apa yang
perlu kita tempuh untuk mencapai harapan kita dan mari kita seperti Nehemia
yang juga membawa orang-orang melihat visi yang dari Tuhan dan meresponi visi
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar