Sepanjang
saya menjalani panggilan sampai saat ini, ada beberapa orang yang telah menginspirasi
saya secara pribadi dalam melakukan pelayanan maupun menjalani panggilan. Model
dari setiap pelayanan mereka telah menginspirasi saya untuk melakukan suatu
tindakan yang sama seperti mereka telah lakukan atau tindakan yang lebih baik untuk
memperbaharui model pelayanan saya maupun dalam menjalani panggilan saat ini.
Mereka
yang telah menginspirasi saya, yaitu:
1.
Pdt.
Sudiharto (Pendeta Sekolah), dari beliau saya terinspirasi
cara berkhotbahnya yang menarik para murid-muridnya dan makna firman Tuhan yang
beliau beritakan dapat menyentuh hati anak-anak muridnya. Sehingga dalam model
berkhotbah saya terinspirasi dari beliau.
2.
Mis.
Heltini (Guru Sekolah Minggu), saya mengenal beliau dari
saya masih sekolah minggu sampai saya menjadi guru sekolah minggu melayani
bersama-sama dengan beliau. Beliau menjadi salah satu orang yang menginspirasi
saya dalam melakukan pelayanan, satu hal yang dapat saya pelajari dari beliau
adalah ketotalitasannya dalam pelayanan. Beliau sangat murah hati dalam membantu
pelayanan yang ada dalam gereja, mulai dari pelayanan sekolah minggu, remaja
bahkan pemuda dikerjakan dengan sepenuh hati dan bahkan beliau rela mengeluarkan
uangnya untuk kebutuhan didalam pelayanan.
3.
Pdt.
Eben (Pendeta Gereja), Beliau adalah gembala digereja saya
pada waktu saya masih remaja. Beliau seorang gembala yang sangat dekat dengan
anak remaja dan pemuda, beliau pendeta muda yang sangat suka sekali belajar dan
beliau sangat suka pelayanan kepada kaum muda karena seringkali beliau membuat
komunitas bertumbuh dikalangan anak sekolah dan anak kuliah sampai saat ini.
4.
Pak
Johan Setiawan (Dosen Kampus), saya mengenal beliau
baru beberapa bulan saja karena beliau adalah dosen baru dikampus saya. Namun,
dari beliau saya sudah belajar banyak hal khususnya mengenai pelayanan kaum
muda dan takjub dengan kerja nyata beliau melalui kelompok pemuridan yang
sedang berjalan dikampus. Beliau adalah seorang pendengar yang baik bagi saya
secara pribadi, beliau sangat membantu setiap mahasiswa yang datang padanya dan
sangat totalitas dalam pelayanannya. Dari beliau saya belajar ketotalitasan
seorang hamba Tuhan yang menyambut dengan kasih setiap orang yang datang pada
kita.
5.
Pak
Tan Yee Ching, bagi saya beliau adalah seorang yang
visioner. Hal itu terbukti saat beliau menjadi bagian kemahasiswaan yang
membuat perubahan-perubahan kearah lebih baik khususnya bagi mahasiswa. Beliau
seseorang yang selalu ikut serta mendampingi mahasiswa dalam kegiatan apapun
bahkan olahraga sekalipun beliau mau menjadi pemimpin olahraga. Baru kali ini
saya menemui dosen yang membuat peraturan namun juga ikut melaksanakan
peraturan tersebut bersama mahasiswa.
Merekalah
yang menjadi lima besar yang telah menginspirasi saya sepanjang ini. Jika
ditanya bidang apa yang paling saya kerjakan dengan sepenuh hati, saya akan
menjawab bidang pelawatan. Sejak dulu menjadi pengurus pemuda dalam gereja,
pelawatan atau kunjungan kerumah teman adalah hal yang sangat saya senangi
hingga saat ini. Selain hal itu, saat teman-teman dekat saya mulai berbicara
hal-hal tertentu, misalnya mengadakan seminar untuk anak muda, membentuk
komunitas bertumbuh, merencanakan reatret/ibadah padang, seputar worship leader dan pemuridan, saya
sangat bergairah dan senang jika topik-topik tersebut dibahas dalam percakapan.
Saat
saya melihat kembali kebelakang, saya sangat sukacita atas pelayanan yang sudah
pernah saya lakukan pada gereja tempat praktek saya. Hati saya senang karena
dulu saya pernah hadir bagi anak-anak remaja broken home yang pernah saya layani, saya dapat berbagi hidup
kepada mereka, menguatkan mereka, dan berdoa bersama mereka. Sungguh hal ini
yang ingin saya lakukan lebih banyak bagi anak-anak remaja yang sedang dalam
kebingungan, kekuatiran bahkan mereka yang hilang harapan karena kondisi keluarga
yang tidak harmonis.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah
saya lalui, sampai saat ini saya ingin menjadi gembala digereja suatu saat
nanti. Seorang gembala akan rela memberikan seluruh kekuatannya untuk menjaga
dombanya, inilah kerinduan yang ingin saya lakukan untuk jemaat saya
kedepannya.
TEMA KETERBEBANAN
Berdasarkan
pilihan yang telah saya tentukan, saya terbeban untuk melayani remaja dan
pemuda Kristen yang masih dalam tahap petobat baru. Berbicara mengenai tempat
saya ingin melayani dalam kota (urban). Di kota kemungkinan tantangan yang akan
saya hadapi adalah seputar religius-spiritual khususnya terkait dengan
mental-kepribadian dan luka batin. Sarana yang akan saya gunakan untuk
mengatasi masalah tersebut adalah mengacu kepada spiritualitas dan karakter,
kedua hal ini memungkinkan saya untuk dapat menangani tantangan-tantangan yang
akan saya hadapi.
PENGALAMAN DAN PEMBELAJARAN
·
PENGALAMAN
KELUARGA
Saya berada dan hidup ditengah-tengah
keluarga broken home, namun saya
masih bersyukur karena dibesarkan oleh orangtua yang sangat percaya kepada
anaknya, orangtua yang tidak memaksakan kehendaknya, dan orangtua yang seperti
sahabat. Melalui keluarga ini saya belajar betapa kepercayaan itu sangat
berharga dan kedekatan antar adik-kakak itu sangat penting setelah orangtua
saya pisah.
·
PENGALAMAN
PENDIDIKAN
Saya SD disekolah swasta umum dan
disekolah tersebut saya mendapatkan beberapa teman yang beragama Islam namun
dapat menjadi teman dekat saya pada saat itu. Selanjutnya saya SMP-SMA bersekolah
disekolah swasta Kristen dan disekolah ini saya menemukan banyak teman beragama
Buddha. Pendidikan yang telah saya jalani selain menambah pengetahuan kognitif
tetapi juga banyak memberikan saya pengalaman khususnya dalam berelasi dengan
teman yang berbeda keyakinan dengan saya.
·
PENGALAMAN
KEROHANIAN
Banyak hal menakjubkan yang telah saya
lalui bersama Tuhan secara pribadi. Allah yang begitu luar biasa mengangkat
saya dari lumpur keluarga yang hancur, membersihkan saya dan memakai saya saat
ini menjadi hambaNya. Dia tidak pernah ingkar janji, dan terus melakukan
pekerjaan yang menakjubkan dalam hidup saya.
·
PENGALAMAN
PELAYANAN
Berada ditengah-tengah keluarga yang broken home dulu bagi saya adalah suatu
aib yang sangat memalukan, namun saat ini saya bersyukur melalui pengalaman
hidup dalam keluarga broken home saya dapat melayani anak-anak broken home lebih mudah karena saya memahami
apa yang mereka rasakan dan tahu apa yang dapat saya lakukan untuk mereka.
·
PENGALAMAN
MENYAKITKAN
Dari seluruh pengalaman hidup saya, hal yang
sangat menyakitkan adalah ketika berpisah dengan orangtua. Pengalaman ini
membentuk saya menjadi pribadi yang selalu mempersiapkan diri jika suatu saat
nanti orang-orang yang saya kasihi pergi meninggalkan saya. Peristiwa ini mengajarkan
saya untuk tidak cepat kecewa, tetap memikirkan akan ada hal-hal yang lebih
baik menghampiri saya dihari depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar