Judul
Buku :
Manajemen dan Pertumbuhan Gereja
Pengarang : Andreas Untung
Wiyono, D.Min. dan Drs. Sukardi, M.Si.
Penerbit : Bima Media
Informasi
Jumlah Halaman Buku : 171 Halaman
I.
Pendahuluan
Buku Manajemen
dan Pertumbuhan Gereja (Dasar Teologis dan Implementasi Praktisnya)
merupakan hasil karya dari Andreas Untung Wiyono bersama rekannya yaitu Sukardi.
Di dalam buku ini menjelaskan dengan sangat baik mengenai fungsi manajemen yang
ada di dalam gereja berdasarkan pemahaman teologis. Melihat secara keseluruhan
dari buku ini, terlihat penulis buku ini memiliki beban untuk membagikan
pemahaman yang baik mengenai fungsi manajemen gereja berdasarkan teologis yang
dipahaminya.
Buku yang berjudul Manajemen Gereja ini merupakan hasil pengabungan dua teori yaitu
dari segi teologi dan segi praktis. Sungguh sangat relevan bagi gereja masa
kini untuk dapat secara langsung mempraktekkannya di dalam gereja. Tentunya,
buku ini sangat menjawab bagi setiap pembaca yang ingin mengerti lebih baik
fungsi manajemen gereja dari sudut pandang teologis dan bagaimana cara
mengelola manajemen yang baik di dalam gereja.
Buku yang terdiri dari 6 bab ini semuanya
membahas dengan sangat rinci seputar manajemen yang terjadi di dalam gereja.
Penulis mengupas secara baik satu per satu makna dari setiap sub-bab serta
memberikan penekanan yang kuat di setiap babnya. Dapat di katakan buku ini
sangat memberikan wawasan baru bagi setiap pembaca awam maupun hamba Tuhan.
II.
Rangkuman
Ada beberapa perikop di dalam buku ini yang
sangat menarik untuk kembali disadari oleh gereja mengenai fungsi, panggilan
serta keberadaannya ditengah dunia ini, sangat tepat sekali buku ini
menuliskannya secara baik mengenai fungsi gereja hadir ditengah dunia ini.
Bagaimana buku ini mengatakan fungsi gereja yaitu dipanggil oleh Allah menjadi
rekan sekerja dalam rangka penyelamatan-Nya terhadap manusia dan dunia. Oleh
sebab itu, dengan demikian keberadaan gereja adalah jelas, yaitu berfungsi
memuliakan Allah melalui partisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan penyelamatan
Allah terhadap manusia dan dunia.
Kesadaran akan fungsinya sebagai rekan
Allah akan mampu membawa gereja untuk mengerti tujuannya ataupun panggilannya
secara jelas. Penulis dalam buku ini juga tidak melewatkan untuk menekankan
dalam bukunya mengenai tugas dan panggilan gereja ditengah dunia ini, tugas
panggilan gereja adalah bekerja memberitakan Injil sambil terus berusaha
memelihara dan mengaktualisasikan imannya. Tugas panggilan untuk bekerja
memberitakan Injil tersebut mengandung arti lebih dari sekedar upaya
menyampaikan berita injil kepada orang yang belum mengenal injil, melainkan
juga melakukan perbuatan yang mengekspresikan tindakan penyelamatan serta
pemeliharaan Allah sehingga tanda-tanda kehadiran kerajaan Allah dapat dilihat
dan dirasakan oleh lingkungan di sekitarnya.
Latar belakang ataupun dasar hadirnya
gereja harus sungguh-sungguh di maknai oleh setiap pemimpin gereja dan warga
gereja agar gereja tetap berada pada fungsi dan panggilannya yang dikehendaki
oleh Allah. Pada akhirnya tujuan dari gereja adalah mengembalikan manusia ke
dalam martabatnya sebagai gambar Allah sehingga manusia dapat menjalin hubungan
yang benar dengan Allah, dengan sesamanya dan dengan lingkungannya.
Berbicara mengenai manajemen, maka juga
akan menyingung seputar cara pengelolaan yang terjadi di dalamnya. Melalui
pembacaan buku ini, ternyata di dalam gereja ada beberapa sumber daya yang
dapat diolah secara baik untuk meningkat pertumbuhan gereja yang sehat.
Kemungkinan besar, banyak orang akan berpikir bahwa di dalam gereja yang paling
baik dikelola itu adalah sumber daya uangnya, hal ini benar namun tidak sepenuhnya
tepat. Karena selain mengelola uang ada aspek lain yang dapat mendukung
pertumbuhan gereja.
Salah satu dari sumber daya gereja yang
dapat dikelola adalah warga gereja, di dalam gereja warga gereja dapat di bagi
menjadi beberapa golongan, yaitu warga gereja yang sudah tercatat sebagai
anggota gereja, warga gereja yang hanya simpatisan yaitu orang-orang Kristen
yang dari gereja lain atau yang tidak jelas keanggotaannya. Dari sudut pandang
manajemen, baik anggota gereja maupun para simpatisan tersebut merupakan sumber daya yang utama.
Mereka semua merupakan bagian penting dalam manajemen/pengelolaan sumber daya.
Salah satu sumber daya gereja yang tak
terbatas dan tidak akan pernah habis untuk digali dan dikembangkan adalah iman
gereja. iman gereja, selain merupakan anugerah/pemberian dari Tuhan juga
merupakan buah dari penghayatan gereja terhadap Alkitab dan tradisi gereja. Oleh
karena itu iman gereja harus terus menerus bertumbuh, berkembang dan berbuah
seiring perjalanan gereja dengan seluruh pergumulan yang dihadapinya dan dengan
keberhasilan serta kegagalan yang dialaminya.
Sumber daya lain yang tak kalah pentingnya
adalah metode/cara kerja gereja. berbicara mengenai metode/cara kerja gereja
berkaitan dengan strategi, etos kerja, dan iklim yang mendukung. Jika ketiga
hal tersebut dapat dikelola dengan baik, maka gereja dapat secara optimal untuk
berkembang. Selanjutnya dalam manajemen gereja, masyarakat/lingkungan adalah
sumber daya yang tidak kalah besar. Sebagai salah satu sumber daya ia perli
diberdayakan guna mendukung tercapainya tujuan gereja. Dalam praktik hal ini
tidak mudah. Untuk itu dibutuhkan sikap rendah hati dari gereja sehingga
kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat.
III.
Evaluasi
Buku ini memiliki bahasa yang sangat
efektif sehingga bagi siapapun yang membacanya dapat dengan mudah mengerti isi
yang terdapat dalam buku ini. Selain itu,
pembahasan seputar menajemen gereja dan komponennya sangat jelas dikupas
dengan baik di dalam setiap bab yang ada di dalam buku ini. Maka dari seluruh
pembahasan, buku ini dapat menyadarkan kembali setiap pemimpin gereja dan warga
gereja arti dari panggilan gereja ditengah-tengah dunia ini.
Setelah saya membaca seluruh dari isi buku
ini, saya menyarankan buku ini sangat tepat dibaca khususnya bagi semua
kalangan orang Kristen baik mahasiswa teologi dan bagi para pemimpin gereja
sebagai bahan yang menyadarkan arti sesungguhnya kehadiran gereja yang diutus
Allah ditengah dunia serta memperlengkapi pengetahuan setiap hamba Tuhan mengenai
manajemen gereja dan implementasinya di dalam gereja.
IV.
Refleksi
Secara terbuka saya juga sadar bahwa
seringkali gereja di pandang hanya sebagai bangunan yang berisi kumpulan
orang-orang Kristen tanpa menyadari makna kehadirannya yang sesungguhnya.
Karena ketidaktahuan akan arti dari kehadiran gereja ditengah dunia, orang yang
berada di dalam gereja pun tidak mengerti secara jelas tugasnya sebagai warga
gereja. melalui buku ini, saya disadarkan kembali bahwa semua orang percaya
ikut ambil bagian di dalam pekerjaan Tuhan termasuk gereja.
Gereja hadir bukan tanpa tujuan melainkan
mempunyai tujuan, sebagaimana Kristus sebagai kepala atas gereja dan setiap
orang sebagai anggota tubuh Kristus yaitu bersama-sama melakukan visi dan misi
Allah ditengah-tengah dunia ini. kedepannya saat saya kelak menjadi pemimpin
gereja hal yang perlu saya terus tekankan adalah visi dan misi gereja. Misi dan
visi gereja sangat perlu dengan transparan diberitahukan kepada seluruh warga
gereja agar bersama-sama dapat berjalan dengan arah yang sama dan mencapai
tujuan yang sama, dengan demikian hal tersebut akan menjauhkan gereja dari ketimpangan karena semua warga
gereja mempunyai misi dan visi yang sangat jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar