Selasa, 20 November 2018

RESENSI MANAJEMEN GEREJA


Judul Buku                              : Manajemen dan Pertumbuhan Gereja
Pengarang                               : Andreas Untung Wiyono, D.Min. dan Drs. Sukardi, M.Si.
Penerbit                                   : Bima Media Informasi
Jumlah Halaman Buku           : 171 Halaman

I.                   Pendahuluan
Buku Manajemen dan Pertumbuhan Gereja (Dasar Teologis dan Implementasi Praktisnya) merupakan hasil karya dari Andreas Untung Wiyono bersama rekannya yaitu Sukardi. Di dalam buku ini menjelaskan dengan sangat baik mengenai fungsi manajemen yang ada di dalam gereja berdasarkan pemahaman teologis. Melihat secara keseluruhan dari buku ini, terlihat penulis buku ini memiliki beban untuk membagikan pemahaman yang baik mengenai fungsi manajemen gereja berdasarkan teologis yang dipahaminya.
Buku yang berjudul Manajemen Gereja ini merupakan hasil pengabungan dua teori yaitu dari segi teologi dan segi praktis. Sungguh sangat relevan bagi gereja masa kini untuk dapat secara langsung mempraktekkannya di dalam gereja. Tentunya, buku ini sangat menjawab bagi setiap pembaca yang ingin mengerti lebih baik fungsi manajemen gereja dari sudut pandang teologis dan bagaimana cara mengelola manajemen yang baik di dalam gereja.
Buku yang terdiri dari 6 bab ini semuanya membahas dengan sangat rinci seputar manajemen yang terjadi di dalam gereja. Penulis mengupas secara baik satu per satu makna dari setiap sub-bab serta memberikan penekanan yang kuat di setiap babnya. Dapat di katakan buku ini sangat memberikan wawasan baru bagi setiap pembaca awam maupun hamba Tuhan.

II.                Rangkuman
Ada beberapa perikop di dalam buku ini yang sangat menarik untuk kembali disadari oleh gereja mengenai fungsi, panggilan serta keberadaannya ditengah dunia ini, sangat tepat sekali buku ini menuliskannya secara baik mengenai fungsi gereja hadir ditengah dunia ini. Bagaimana buku ini mengatakan fungsi gereja yaitu dipanggil oleh Allah menjadi rekan sekerja dalam rangka penyelamatan-Nya terhadap manusia dan dunia. Oleh sebab itu, dengan demikian keberadaan gereja adalah jelas, yaitu berfungsi memuliakan Allah melalui partisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan penyelamatan Allah terhadap manusia dan dunia.
Kesadaran akan fungsinya sebagai rekan Allah akan mampu membawa gereja untuk mengerti tujuannya ataupun panggilannya secara jelas. Penulis dalam buku ini juga tidak melewatkan untuk menekankan dalam bukunya mengenai tugas dan panggilan gereja ditengah dunia ini, tugas panggilan gereja adalah bekerja memberitakan Injil sambil terus berusaha memelihara dan mengaktualisasikan imannya. Tugas panggilan untuk bekerja memberitakan Injil tersebut mengandung arti lebih dari sekedar upaya menyampaikan berita injil kepada orang yang belum mengenal injil, melainkan juga melakukan perbuatan yang mengekspresikan tindakan penyelamatan serta pemeliharaan Allah sehingga tanda-tanda kehadiran kerajaan Allah dapat dilihat dan dirasakan oleh lingkungan di sekitarnya.
Latar belakang ataupun dasar hadirnya gereja harus sungguh-sungguh di maknai oleh setiap pemimpin gereja dan warga gereja agar gereja tetap berada pada fungsi dan panggilannya yang dikehendaki oleh Allah. Pada akhirnya tujuan dari gereja adalah mengembalikan manusia ke dalam martabatnya sebagai gambar Allah sehingga manusia dapat menjalin hubungan yang benar dengan Allah, dengan sesamanya dan dengan lingkungannya.
Berbicara mengenai manajemen, maka juga akan menyingung seputar cara pengelolaan yang terjadi di dalamnya. Melalui pembacaan buku ini, ternyata di dalam gereja ada beberapa sumber daya yang dapat diolah secara baik untuk meningkat pertumbuhan gereja yang sehat. Kemungkinan besar, banyak orang akan berpikir bahwa di dalam gereja yang paling baik dikelola itu adalah sumber daya uangnya, hal ini benar namun tidak sepenuhnya tepat. Karena selain mengelola uang ada aspek lain yang dapat mendukung pertumbuhan gereja.
Salah satu dari sumber daya gereja yang dapat dikelola adalah warga gereja, di dalam gereja warga gereja dapat di bagi menjadi beberapa golongan, yaitu warga gereja yang sudah tercatat sebagai anggota gereja, warga gereja yang hanya simpatisan yaitu orang-orang Kristen yang dari gereja lain atau yang tidak jelas keanggotaannya. Dari sudut pandang manajemen, baik anggota gereja maupun para simpatisan  tersebut merupakan sumber daya yang utama. Mereka semua merupakan bagian penting dalam manajemen/pengelolaan sumber daya.
Salah satu sumber daya gereja yang tak terbatas dan tidak akan pernah habis untuk digali dan dikembangkan adalah iman gereja. iman gereja, selain merupakan anugerah/pemberian dari Tuhan juga merupakan buah dari penghayatan gereja terhadap Alkitab dan tradisi gereja. Oleh karena itu iman gereja harus terus menerus bertumbuh, berkembang dan berbuah seiring perjalanan gereja dengan seluruh pergumulan yang dihadapinya dan dengan keberhasilan serta kegagalan yang dialaminya.
Sumber daya lain yang tak kalah pentingnya adalah metode/cara kerja gereja. berbicara mengenai metode/cara kerja gereja berkaitan dengan strategi, etos kerja, dan iklim yang mendukung. Jika ketiga hal tersebut dapat dikelola dengan baik, maka gereja dapat secara optimal untuk berkembang. Selanjutnya dalam manajemen gereja, masyarakat/lingkungan adalah sumber daya yang tidak kalah besar. Sebagai salah satu sumber daya ia perli diberdayakan guna mendukung tercapainya tujuan gereja. Dalam praktik hal ini tidak mudah. Untuk itu dibutuhkan sikap rendah hati dari gereja sehingga kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat.

III.             Evaluasi
Buku ini memiliki bahasa yang sangat efektif sehingga bagi siapapun yang membacanya dapat dengan mudah mengerti isi yang terdapat dalam buku ini. Selain itu,  pembahasan seputar menajemen gereja dan komponennya sangat jelas dikupas dengan baik di dalam setiap bab yang ada di dalam buku ini. Maka dari seluruh pembahasan, buku ini dapat menyadarkan kembali setiap pemimpin gereja dan warga gereja arti dari panggilan gereja ditengah-tengah dunia ini.
Setelah saya membaca seluruh dari isi buku ini, saya menyarankan buku ini sangat tepat dibaca khususnya bagi semua kalangan orang Kristen baik mahasiswa teologi dan bagi para pemimpin gereja sebagai bahan yang menyadarkan arti sesungguhnya kehadiran gereja yang diutus Allah ditengah dunia serta memperlengkapi pengetahuan setiap hamba Tuhan mengenai manajemen gereja dan implementasinya di dalam gereja.

IV.             Refleksi
Secara terbuka saya juga sadar bahwa seringkali gereja di pandang hanya sebagai bangunan yang berisi kumpulan orang-orang Kristen tanpa menyadari makna kehadirannya yang sesungguhnya. Karena ketidaktahuan akan arti dari kehadiran gereja ditengah dunia, orang yang berada di dalam gereja pun tidak mengerti secara jelas tugasnya sebagai warga gereja. melalui buku ini, saya disadarkan kembali bahwa semua orang percaya ikut ambil bagian di dalam pekerjaan Tuhan termasuk gereja.
Gereja hadir bukan tanpa tujuan melainkan mempunyai tujuan, sebagaimana Kristus sebagai kepala atas gereja dan setiap orang sebagai anggota tubuh Kristus yaitu bersama-sama melakukan visi dan misi Allah ditengah-tengah dunia ini. kedepannya saat saya kelak menjadi pemimpin gereja hal yang perlu saya terus tekankan adalah visi dan misi gereja. Misi dan visi gereja sangat perlu dengan transparan diberitahukan kepada seluruh warga gereja agar bersama-sama dapat berjalan dengan arah yang sama dan mencapai tujuan yang sama, dengan demikian hal tersebut akan menjauhkan  gereja dari ketimpangan karena semua warga gereja mempunyai misi dan visi yang sangat jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar