Selasa, 20 November 2018

KASIH YANG NYATA


Kasih Yang Nyata
(Matius 22:34-40)
Oleh: Purnama Reinata Simanjuntak
Pendahuluan
Sebagai anak muda yang hidup dizaman ini, pasti sudah sangat akrab dengan kata kasih dan cinta. Kemungkinan juga anak muda saat ini sudah melakukan contoh-contoh dari kasih dan cinta yang mereka ketahui. Hal mengenai kasih dan cinta inipun otomatis sudah tertanam dihati setiap orang dan khususnya bagi anak muda. Namun, apakah sebagai anak muda Kristen kita sudah menerapkan kasih kristiani yang sesungguhnya?

Ilustrasi
            Dalam sebuah cerita ada seorang anak muda yang sangat cinta dengan pelayanan digereja dan rasanya kalau tidak pergi kegereja merupakan hari yang sangat kosong baginya. Sungguh terlihat dia sangat cinta dan mengasihi Tuhan dalam hidupnya, tetapi suatu saat dia memiliki masalah didalam gereja karena ide darinya tidak diterima dalam sebuah rapat digereja, anak muda inipun merasa kecewa dengan hal itu lalu meninggalkan gereja dan tidak mau pelayanan lagi.
            Bagaimana kita melihat sikap anak muda seperti ilustrasi yang diatas tadi, apakah kasihnya kepada Tuhan sudah merupakan kasih yang benar dihadapan Tuhan?
Penjelasan
Ketika kita membaca firman Tuhan ini kita melihat orang-orang farisi yang heran melihat bahwa orang saduki bungkam mendengar perkataan Yesus. Mungkin disini perasaan orang-orang farisi bingung kenapa Yesus yang mereka lihat bisa membuat semua orang percaya perkataannya. Lalu berkumpullah mereka merencanakan sesuatu untuk sebuah pertanyaan. Orang farisi saat itu ingin merencanakan untuk menentang Yesus karena mereka merasa sangat iri kepada Yesus yang menjadi lebih dihormati daripada mereka. Orang farisi pada saat itu ingin mencobai Yesus karena mereka ingin mendapatkan nama baik didepan orang-orang pada saat itu.
Oang-orang saduki adalah orang yang merupakan imam murni namun kebayakan dari kaum saduki adalah orang-orang yang memiliki jabatan besar dalam imam, dan kita mengetahui orang-orang farisi adalah orang-orang yang mengetahui betul mengenai hukum taurat, karena dengan segala pengetahuan mereka, mereka ingin melihat bagaimana respon Yesus dalam menjawab pertanyaan yang mereka sampaikan, mereka ingin melihat kesalahan Yesus didalam menjawab pertanyaan tersebut.
Karena pertanyaan mereka itu, Yesus mengunakan kesempatan itu untuk menegur orang-orang farisi dan orang banyak yang sedang berkumpul. Melalui jawaban Yesus tersebut, kita mendapatkan dua point penting mengenai hukum yang terutama dari segala hukum yang ada kitab para nabi. Disini kita akan melihat makna yang sesungguhnya dari hukum tersebut yaitu:

1.      kasihilah Tuhan Allahmu
kata kasih sangat ditekankan Tuhan dalam firman ini. Apa sebenarnya yang ingin Tuhan ajarkan pada kita?, kita melihat bahwa kasih adalah sesuatu yang sangat erat dengan relasi antar pribadi. Kasih merupakan kekuatan dari dalam diri seseorang yang ketika kasih itu muncul ingin rasanya kita ingin meluapkannya dengan tindakan kita. bagaimana ketika kita mencintai atau mengasihi seseorang yang benar-benar kita sayangi, pasti tentunya kita mau rela mengorbankan yang ada dalam diri kita.
dalam tafsiran menjelaskan semua hukum digenapi dalam satu kata yaitu kasih dapat dilihat dalam Roma 13:10b yang mengatakan “....karena itu kasih adalah kegenapan hukum taurat”. Semua kepatuhan dimulai dari kasih sayang dan tidak akan sesuatu apapun dalam agama yang bisa dilakukan dengan benar jika tidak ada rasa kasih terlebih dahulu. Dalam ayat 37 Yesus menjawab “ Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” kata segenap berarti menunjukkan seluruhnya total dan tidak ada bagian yang kurang, maka disini ditekankan seganap hatimu adalah seluruh hati dan perasaan total mengasihi Allah secara sungguh-sungguh, lalu dikatakan segenap jiwa atau bisa juga segenap nafas dan kehidupan kita benar-benar mengasihi Dia dan akal budi atau pikiran kita benar-benar mengarah kepada mengasihi Allah.
Jadi saudara-saudara dari hal ini dapat kita lihat dengan seluruh kekuatan yang ada dalam diri kita harus total mengasihi Dia. Semua kasih kita terlampau kecil untuk dipersembahkan kepada-Nya dan karena itu segenap kekuatan jiwa harus dikerahkan dan dibawa kepada-Nya. itulah hukum yang terutama dan yang pertama yaitu mengasihi Tuhan Allah dengan seluruh kekuatan kita.
Pertanyaan yang sangat penting adalah apakah kita sudah mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan kita?. Setiap minggu kita mengikuti ibadah dan kita mendengarkan hal-hal yang baik dari khotbah tapi sudahkah kita menjadi pelaku firman sebagai tanda kita mengasihi Tuhan? Dan apakah dengan segala perbuatan baik yang kita lakukan telah menjadikan kita merasa sudah mengasihi Tuhan?

Aplikasi
Setiap pertanyaan diatas, untuk mengajarkan kita merenung dan memikirkan ulang apakah kasih kita kepada Tuhan sudah merupakan kasih yang tulus mengasihi Dia?, saudara-saudara marilah saat ini kita mengambil satu komitmen mengasihi Tuhan dari segala yang ada didunia ini. Saat kita mengasihi Tuhan bukan karena kita menjalankan hukum yang tertulis namun karena benar-benar kita mengasihi Dia, memang dunia ini penting namun tidak menjadi yang terpenting, karena saat ini kita hiduppun karena kasih Allah (Yohanes 3:16).

2.      Kasihilah Sesamamu
Penjelasan
Kita disini adalah orang-orang yang mendapatkan kasih dari Allah. Lalu bagaimanakah kita mengunakan kasih tersebut untuk sesama kita? apakah kita memendam kasih tersebut dan menjadi pribadi yang cuek. Ketika kasih itu kita pendam, kita sedang mematikan kasih itu dalam diri kita. kasih dalam diri kita sangat dibutuhkan orang-orang yang disekitar kita. Dalam ayat 39 Yesus melanjutkan jawabannya yaitu “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” menurut penafsir hukum ini merangkum semua hukum yang tertulis di atas loh batu yang kedua, seperti halnya dengan yang pertama. Hukum yang kedua ini kalau disederhanakan menjadi “kasihilah sesamamu sama seperti kamu mengasihi dirimu sendiri”
Bukti kasih kita kepada Allah adalah mengasihi sesama, merupakan bukti kasih kita yang tidak terlihat kepada Allah. Namun dalam hukum yang kedua ini sangat jelas ditekankan mengasihi sesama seperti mengasihi diri kita sendiri. Dalam mengasihi sesama mungkin sangat sulit untuk dilakukan apalagi kalau sesama tersebut adalah orang yang sangat mengecewakan bagi kita. Tetapi dalam hukum ini hal itu tidak berlaku, karena siapapun orangnya kita harus mengasihi dia.
Saudara-saudara, hukum yang kedua ini sangat dekat dengan kehidupan sosial kita didalam berelasi dengan sesama, kita sering berelasi dengan orang-orang yang nyaman dengan kita dan kalau orang itu tidak menyenangkan pasti kita akan menjauh bahkan tidak berkomunikasi dengan dia, hal ini menunjukkan bahwa kita mengasihi seseorang karena dia memiliki nilai positif bagi kita. hal-hal seperti itu sering kita lakukan mengasihi karena ada timbal balik yang akan kita dapatkan. Namun, firman Tuhan tegas mengatakan kasih seperti itu adalah kasih yang tidak tulus, ketika engkau mengasihi orang yang baik kepadamu lalu apakah upahmu? Sama saja kita seperti orang yang tidak mengenal kasih Kristus yang sebenarnya.
Kasih Kristus mengajarkan pengorbanan dan pelayanan kepada sesama, sama seperti Yesus yang terlebih dahulu telah memberikan contoh bagi kita semua yaitu, menyatakan kasih-Nya diatas kayu salib karena Yesus benar-benar mengasihi manusia yang berdosa dan ingin menyelamatkan kita. Pengorbanan-Nya bukanlah hal yang main-main namun suatu anugerah yang besar ketika kita diselamatkan oleh Dia, untuk itu bagaimanakah kita dapat meresponi pengorbanan-Nya yang mulia?
Dalam ayat 40 dikatakan “ pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi” yang dimaksudkan dalam teks ini adalah bahwa kedua hukum itulah yaitu mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia merupakan dasar dari semua hukum taurat dan semua perintah yang terdapat dalam tulisan para nabi. Kedua hukum tersebut memiliki bobot yang sangat penting karena merupakan intisari dan isi dari semua perintah. Karena kasih adalah jalan yang lebih utama, ketika kita membuang kasih dalam hidup kita maka semua kehidupan yang dijalani saat ini adalah kesia-siaan.
Penafsir mengatakan kasih adalah kegenapan hukum taurat (Roma 13:10) dan hukum kasih itu adalah paku, seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala (Pengkhotbah 12:11), padanya tergantung semua kemuliaan hukum taurat dan kitab Nabi-nabi (Yesaya 22:24), sebuah paku yang tidak akan pernah dicbut, karena pada paku ini akan tergantung semua kemuliaan Yerusalem baru dalam kekekalan.

Aplikasi
Saudara-saudara, kasih adalah hal yang sangat terpenting dalam kehidupan setiap orang dan kasih adalah hal yang tidak pernah berkesudahan. Untuk itu marilah hati kita beoleh dibentuk dari dua hukum kasih yang telah kita bahas tadi yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama, hal inilah yang terpenting dari seluruh hukum. Biarlah kita sunguh-sungguh mewujudkan kedua hukum tersebut bukan hanya perkataan saja atau hanya dalam pemikiran saja namun kita semua dapat mengaplikasikannya didalam kehidupan kita sebagai orang kristen yang hidup oleh kasih karunia Allah

MENGENALI PANGGILAN


Sepanjang saya menjalani panggilan sampai saat ini, ada beberapa orang yang telah menginspirasi saya secara pribadi dalam melakukan pelayanan maupun menjalani panggilan. Model dari setiap pelayanan mereka telah menginspirasi saya untuk melakukan suatu tindakan yang sama seperti mereka telah lakukan atau tindakan yang lebih baik untuk memperbaharui model pelayanan saya maupun dalam menjalani panggilan saat ini.
Mereka yang telah menginspirasi saya, yaitu:
1.      Pdt. Sudiharto (Pendeta Sekolah), dari beliau saya terinspirasi cara berkhotbahnya yang menarik para murid-muridnya dan makna firman Tuhan yang beliau beritakan dapat menyentuh hati anak-anak muridnya. Sehingga dalam model berkhotbah saya terinspirasi dari beliau.
2.      Mis. Heltini (Guru Sekolah Minggu), saya mengenal beliau dari saya masih sekolah minggu sampai saya menjadi guru sekolah minggu melayani bersama-sama dengan beliau. Beliau menjadi salah satu orang yang menginspirasi saya dalam melakukan pelayanan, satu hal yang dapat saya pelajari dari beliau adalah ketotalitasannya dalam pelayanan. Beliau sangat murah hati dalam membantu pelayanan yang ada dalam gereja, mulai dari pelayanan sekolah minggu, remaja bahkan pemuda dikerjakan dengan sepenuh hati dan bahkan beliau rela mengeluarkan uangnya untuk kebutuhan didalam pelayanan.
3.      Pdt. Eben (Pendeta Gereja), Beliau adalah gembala digereja saya pada waktu saya masih remaja. Beliau seorang gembala yang sangat dekat dengan anak remaja dan pemuda, beliau pendeta muda yang sangat suka sekali belajar dan beliau sangat suka pelayanan kepada kaum muda karena seringkali beliau membuat komunitas bertumbuh dikalangan anak sekolah dan anak kuliah sampai saat ini.
4.      Pak Johan Setiawan (Dosen Kampus), saya mengenal beliau baru beberapa bulan saja karena beliau adalah dosen baru dikampus saya. Namun, dari beliau saya sudah belajar banyak hal khususnya mengenai pelayanan kaum muda dan takjub dengan kerja nyata beliau melalui kelompok pemuridan yang sedang berjalan dikampus. Beliau adalah seorang pendengar yang baik bagi saya secara pribadi, beliau sangat membantu setiap mahasiswa yang datang padanya dan sangat totalitas dalam pelayanannya. Dari beliau saya belajar ketotalitasan seorang hamba Tuhan yang menyambut dengan kasih setiap orang yang datang pada kita.
5.      Pak Tan Yee Ching, bagi saya beliau adalah seorang yang visioner. Hal itu terbukti saat beliau menjadi bagian kemahasiswaan yang membuat perubahan-perubahan kearah lebih baik khususnya bagi mahasiswa. Beliau seseorang yang selalu ikut serta mendampingi mahasiswa dalam kegiatan apapun bahkan olahraga sekalipun beliau mau menjadi pemimpin olahraga. Baru kali ini saya menemui dosen yang membuat peraturan namun juga ikut melaksanakan peraturan tersebut bersama mahasiswa.
Merekalah yang menjadi lima besar yang telah menginspirasi saya sepanjang ini. Jika ditanya bidang apa yang paling saya kerjakan dengan sepenuh hati, saya akan menjawab bidang pelawatan. Sejak dulu menjadi pengurus pemuda dalam gereja, pelawatan atau kunjungan kerumah teman adalah hal yang sangat saya senangi hingga saat ini. Selain hal itu, saat teman-teman dekat saya mulai berbicara hal-hal tertentu, misalnya mengadakan seminar untuk anak muda, membentuk komunitas bertumbuh, merencanakan reatret/ibadah padang, seputar worship leader dan pemuridan, saya sangat bergairah dan senang jika topik-topik tersebut dibahas dalam percakapan.
Saat saya melihat kembali kebelakang, saya sangat sukacita atas pelayanan yang sudah pernah saya lakukan pada gereja tempat praktek saya. Hati saya senang karena dulu saya pernah hadir bagi anak-anak remaja broken home yang pernah saya layani, saya dapat berbagi hidup kepada mereka, menguatkan mereka, dan berdoa bersama mereka. Sungguh hal ini yang ingin saya lakukan lebih banyak bagi anak-anak remaja yang sedang dalam kebingungan, kekuatiran bahkan mereka yang hilang harapan karena kondisi keluarga yang tidak harmonis.
 Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang sudah saya lalui, sampai saat ini saya ingin menjadi gembala digereja suatu saat nanti. Seorang gembala akan rela memberikan seluruh kekuatannya untuk menjaga dombanya, inilah kerinduan yang ingin saya lakukan untuk jemaat saya kedepannya.


TEMA KETERBEBANAN
Berdasarkan pilihan yang telah saya tentukan, saya terbeban untuk melayani remaja dan pemuda Kristen yang masih dalam tahap petobat baru. Berbicara mengenai tempat saya ingin melayani dalam kota (urban). Di kota kemungkinan tantangan yang akan saya hadapi adalah seputar religius-spiritual khususnya terkait dengan mental-kepribadian dan luka batin. Sarana yang akan saya gunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengacu kepada spiritualitas dan karakter, kedua hal ini memungkinkan saya untuk dapat menangani tantangan-tantangan yang akan saya hadapi.

PENGALAMAN DAN PEMBELAJARAN
·         PENGALAMAN KELUARGA
Saya berada dan hidup ditengah-tengah keluarga broken home, namun saya masih bersyukur karena dibesarkan oleh orangtua yang sangat percaya kepada anaknya, orangtua yang tidak memaksakan kehendaknya, dan orangtua yang seperti sahabat. Melalui keluarga ini saya belajar betapa kepercayaan itu sangat berharga dan kedekatan antar adik-kakak itu sangat penting setelah orangtua saya pisah.
·         PENGALAMAN PENDIDIKAN
Saya SD disekolah swasta umum dan disekolah tersebut saya mendapatkan beberapa teman yang beragama Islam namun dapat menjadi teman dekat saya pada saat itu. Selanjutnya saya SMP-SMA bersekolah disekolah swasta Kristen dan disekolah ini saya menemukan banyak teman beragama Buddha. Pendidikan yang telah saya jalani selain menambah pengetahuan kognitif tetapi juga banyak memberikan saya pengalaman khususnya dalam berelasi dengan teman yang berbeda keyakinan dengan saya.
·         PENGALAMAN KEROHANIAN
Banyak hal menakjubkan yang telah saya lalui bersama Tuhan secara pribadi. Allah yang begitu luar biasa mengangkat saya dari lumpur keluarga yang hancur, membersihkan saya dan memakai saya saat ini menjadi hambaNya. Dia tidak pernah ingkar janji, dan terus melakukan pekerjaan yang menakjubkan dalam hidup saya.
·         PENGALAMAN PELAYANAN
Berada ditengah-tengah keluarga yang broken home dulu bagi saya adalah suatu aib yang sangat memalukan, namun saat ini saya bersyukur melalui pengalaman hidup dalam keluarga broken home saya dapat melayani anak-anak broken home lebih mudah karena saya memahami apa yang mereka rasakan dan tahu apa yang dapat saya lakukan untuk mereka.
·         PENGALAMAN MENYAKITKAN
Dari seluruh pengalaman hidup saya, hal yang sangat menyakitkan adalah ketika berpisah dengan orangtua. Pengalaman ini membentuk saya menjadi pribadi yang selalu mempersiapkan diri jika suatu saat nanti orang-orang yang saya kasihi pergi meninggalkan saya. Peristiwa ini mengajarkan saya untuk tidak cepat kecewa, tetap memikirkan akan ada hal-hal yang lebih baik menghampiri saya dihari depan.

Kamis, 15 Juni 2017

20 Tahun di Pelihara Tuhan

20 tahun yang lalu 10 Juni 1997 pukul 23.00 wib, seorang bayi perempuan lahir ditengah-tengah keluarga yang sederhana. Orangtuanya yang pada saat itu masih sebagai penjaga gereja harus tinggal didalam rumah yang sederhana. Namun, itu bukan menjadi sebuah masalah bagi mereka, karena dari situlah bayi perempuan tersebut memulai sejarah kehidupannya.

Dia adalah Purnama Reinata Simanjuntak, Purnama yang artinya terang bulan dan Reinata artinya bertumbuh. Tentunya setiap nama mempunyai harapan bagi orangtuanya, perlu diketahui nama Reinata merupakan nama dari Gereja Methodist Reinata yang mereka jaga dan bersihkan pada masa itu. Purnama Reinata Simanjuntak terus bertumbuh dan berkembang sesuai dengan masanya, ia menjalani kehidupan seperti anak-anak lain pada masa kecilnya.

Tidak dapat dipungkiri, waktu terlalu cepat berlalu baginya. Kini, dia sudah tumbuh remaja dan sudah mulai memikirkan cita-citanya. tetapi, tiba-tiba ada masalah yang harus dihadapinya, yaitu masalah yang sungguh membuat dia pedih harus berpisah dengan orangtua dimasa remajanya. masalah brokenhome didalam keluarganya membuat dia kehilangan kasih dari orangtua. saat itu, dia hanya terdiam melihat keadaan yang semakin memburuk, dia menutupi semua kepedihannya dengan keceriaannya, dan dia berhasil membohongi dirinya yang tercabik-cabik karena sakit hati.

mungkin hal ini bukan hanya dialami oleh dia saja, pasti diluar sana ada juga anak-anak seperti dia. tetapi, itulah kisah hidup didunia ini. setiap orang memiliki bagiannya masing-masing. melanjutkan kisahnya kembali dan pada akhirnya dia harus sedih kembali karena memakai seragam SMA tanpa dilihat orangtuanya, hal itu yang selalu membekas dalam hatinya. 

seringkali dia menyalahkan keadaan, menyalahkan dirinya, dan menyalahkan orangtuanya. tetapi hal itu semakin membawa dia semakin sakit hati. entah kenapa, dia teringat kembali kepada cita-citanya  yaitu ingin menjadi seorang pendeta dan itu adalah keinginan terbesarnya. namun, ia berpikir lagi bagaimana mungkin dengan keadaan seperti ini dia bisa kuliah sedangkan sekolah aja syukur bisa lanjut terus sampai SMA, dan dia mulai pasrah lagi.

Begitulah cara Tuhan membentuk pribadinya dan memproses kehidupannya, dan Tuhan tidak membiarkan dia sampai tergelatak tak berdaya. Tuhan menguatkan dia dan membuka jalan bagi masa depannya. akhirnya dengan beasiswa dia dapat melanjutkan kuliah di STT Bandung. doa dan usahanya selama ini begitu juga dengan segala perjalanan sulit dan pahit baginya membuahkan hasil.

and thenn.. itulah kesaksian hidupnya.
Teman-teman, aku bersyukur banget untuk 20 tahun ini, bukan hanya karena berkat Tuhan tetapi karena pergumulan kehidupan ku membawa aku menjadi pribadi yang berbeda dari orang lain, maksudnya berbeda adalah bukan sombong tapi aku percaya semua orang berbeda dengan setiap pergumulannya, namun berbeda bagaimana cara kita menyikapi setiap hal yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita.

guy's, kehidupan terus berlanjut. fokuskan dirimu kepada masa depan, persiapkan diri lebih baik, dan pantaskan dirimu untuk dilihat dunia tetapi jangan hilang fokus kepada Tuhan mu. andalkan Dia dan selalu utamain Dia dalam hidup mu, percayalah Tuhan akan dan PASTI akan memelihara hidupmu.

Tuhan memberkati guy's


Jumat, 30 Desember 2016

Porsi Yang Berbeda

Awal yang penuh kebingungan, kejutan yang menghantam perasaan, rasanya ingin tidak merasakan dan tidak melihat hal itu. Namun, kenapa harus terjadi? ini sudah jadi porsi kehidupan pribadi yang harus dihabiskan dan jangan meninggalkan sedikitpun sisanya. merasakan batin yang pilu dibalik senyuman dan tawa seorang gadis. Apakah yang harus dilakukan? merupakan sebuah pertanyaan yang tak pantas lagi untuk dikatakan, pertanyaan itu seolah-olah sebagai hiburan untuk batin yang pilu berharap dapat bangkit dari kepiluan itu. terlihat seorang gadis yang menipu dirinya sejak lama, menahan pemberontakkan didalam jiwa. namun siapa yang tahu akan hal itu? tidak ada seorang pun yang tahu kecuali dirinya dan batin yang menjadi korban atas semuanya.
Memang sangat keras jalan yang ditelusuri, bukan keras menghantam fisik dan tubuh tetapi keras menghantam hati dan perasaan. Seolah-olah pikiran tak mampu lagi untuk berpikir dan melanjutkan petualangan hidup yang harus diselesaikan didalam waktu yang ditentukan. Tidak diberikan waktu untuk menyisakan petualangan dan melanjutkannya esok namun harus selesai, tidak perduli memakai apa, dengan cara apa, dan harus bagaimana menyelesaikannya yang terpenting tidak boleh ada sisa.
Menikmati porsi kehidupan dengan lauk-pauk yang berbeda dengan oranglain terkadang menimbulkan kecemburuan didalam hati gadis itu, gadis yang selalu membohongi dirinya, gadis yang selalu menyantap porsinya selahap mungkin didepan orang, gadis yang selalu berhasil menipu perasaannya, dan gadis bodoh yang selalu tertawa diatas batinnya yang pilu. Karena dia tahu orang tidak akan mungkin perduli dengan lauk-pauknya.
Gadis yang kuat berbohong dengan perasaanya, menyembunyikan rasa pahit untuk dapat selalu tertawa berbahak-bahak tetapi setelah itu dia kembali kepada lauk-pauk yang harus dihabiskannya. Apa yang ada didalam pikirannya untuk membohongi semua itu? Hanya satu yang ingin gadis itu tunjukkan yaitu, lauk-pauknya adalah sejarah kehidupan yang akan diubahnya.
waktu untuk menghabiskan lauk-pauknya sudah semakin dekat, melihat kebelakang sudah banyak yang dikunyah, ditelan bulat-bulat, dan dinikmati pelan-pelan lauk-pauk yang sungguh jauh dari keinginannya. Tetapi bukan proses yang mau ditunjukkan namun tekad dan kesungguhan jiwa untuk menyelesaikannya. Jauh dari itu, banyak hal yang terpendam yang tidak dapat diekspresikan oleh tubuh dan dikatakan oleh mulut, karena lauk-pauk itu misteri yang bisa berubah, bahkan seolah-olah tidak ada tetapi dapat dirasakan dan itu akan selalu ada sepanjang gadis itu hidup. Ya benar, akan selalu ada dengan rasa yang berbeda namun tetap dengan jenis yang sama.
Berterimakasih untuk waktu yang memberikan kesempatan agar dapat merasakan lauk-pauk itu. Mungkin akan rindu dengan perjuangan yang telah berlalu namun tetap akan selalu dirasakan dan membekas dalam ingatan dan hati. Lauk-pauk yang mungkin akan menghantarkan seorang gadis kepada perubahan yang tak terduga, tetapi berharap “perubahan” itu yang diinginkan selama ini.

Waktu Sendiri atau Waktu Tenang?

Orang sering mengatakan “aku butuh waktu untuk sendiri”, tapi sebagian orang memaknainya dengan menyendiri dan ujung-ujungnya bukan waktu untuk berefleksi namun untuk galau. Bagi saya, waktu sendiri itu adalah waktu tenang. Entah kenapa tiba-tiba terlintas kata-kata ini dipikiran ku “waktu tenang”, ya sebenarnya kita butuh waktu tenang bukan sendiri atau kesepian. Ketenangan yang membawa kepada kedamaian hati untuk semakin rileks dengan setiap peristiwa yang telah dilewati.
Mengapa orang sering mengatakan “aku butuh waktu untuk sendiri”? sebenarnya lebih tepat dipakai adalah “aku butuh waktu tenang”, dengan waktu yang tenang dan pastinya tidak terburu-buru semakin membawa setiap pribadi untuk lebih santai dengan waktu yang berjalan. Pikiran yang mumet dan penuh dengan masalah pun pasti sedikit akan lebih baik dengan memakai waktu yang tenang. Bagi ku, waktu sendiri biasanya lebih sensitif. Mengapa begitu? Kata sendiri lebih menunjukkan untuk menjauhkan diri kita dari setiap pribadi, mungkin saja kita ingin meninggalkan sesuatu tanpa menyelesaikannya terlebih dahulu, nah inilah yang sering sekali anak muda lakukan. Anak muda berpikir dengan sendiri dia dapat menyelesaikannya tetapi sesungguhnya tidak. Batin yang sendiri akan merasakan “kesepian” yang begitu mencekam sehingga semakin memperburuk perasaan dan menghilangkan mood yang baik.
Apa yang sering dilakukan ketika waktu sendiri? Kebanyakan anak muda memakainya dengan menyendiri disudut ruangan atau didalam kamar atau ditempat-tempat yang dirinya tidak dapat dinganggu, selintas kita melihat keadaan ini baik apalagi jika benar-benar ada masalah besar yang kita hadapi. Namun, apakah dengan menyendiri semuanya selesai? Saya yakin tidak. Mengapa saya mengatakan seperti itu, sendiri tidak dapat menyelesaikan masalah tentu kita pasti butuh orang-orang terdekat dan sebenarnya yang kita butuhkan adalah waktu tenang. Terkadang kesendirian membawa kita semakin galau namun waktu tenang membawa kita bangkit dari masalah.

Banyak hal yang perlu kita lihat dari waktu tenang, didalam waktu tenang kita dapat melakukan hal-hal positif yang biasanya kita lakukan dengan lebih tenang. Khususnya bagi anak muda Kristen, jangan biarkan waktu mu untuk sendiri karena seperti yang kita imani setiap orang percaya tidak akan pernah berjalan sendiri. Pakai waktu tenang untuk membaca surat cintanya (Alkitab) didalam buku ini kita menemukan cinta seorang pribadi kepada ciptaan-Nya, berelasi dengan-Nya didalam doa. Begitu eratnya hubungan kita kepada Dia seperti Bapa dan anak, Bapa yang selalu tahu apa yang kita butuhkan dan yang terbaik bagi hidup kita. terus mengapa kita menjauh dari Dia, Bukankah begitu beruntungnya kita sebagai anak muda Kristen yang selalu hidup didampingi dengan Bapa yang kekal, jadi jangan biarkan jiwa kita merasa sendiri karena sesungguhnya detik waktu hidup kita selalu ditemani oleh Bapa yang sayang anak-Nya.

Kamis, 01 Desember 2016

Hal Terbaru





Hal terbaru kembali lagi kurasakan, didalam pelayanan memang sungguh banyak hal yang boleh kita dapatkan termasuk saya. setiap moment, cerita bahkan canda tawa selalu mengiringi langkah pelayanan disetiap tempat. pelayanan yang telah dikerjakanpun hasilnya bukan langsung kita terima pada saat itu juga, butuh waktu dan waktu yang akan memprosesnya bagaimana buah yang akan dihasilkan. namun, disetiap kerinduan dan harapan pasti ada satu keinginan semoga setiap apa yang telah dilakukan sudah menjadi berkat dan membekas sebagai kenangan yang terindah.


aku selalu berdoa, dimana pun aku melayani harus melakukannya dengan sungguh-sungguh bukan karena itu kewajiban ataupun tugas yang diberikan namun lebih dari itu sebagai ungkapan rasa bersyukur buat mujizat yang setiap harinya selalu tersedia bagi ku. Mujizat apa ? sederhana sekali, bisa bernafas dan beranjak dari kasur itu sudah mujizat yang tidak pernah bisa dibayar oleh apapun. kembali lagi kesetiap hati manusia apakah hal sederhana itu mujizat atau hal yang biasa karena setiap hari kita mendapatkannya?. tentu setiap orang pasti berbeda dalam memaknainya, namun bagiku itu hal-hal yang luarbiasa.

sungguh bersyukur bisa menjadi seorang Kristen dan bisa melayani, banyak tubuh yang diam diluar sana namun hatinya menjerit dan jiwanya berontak. mengapa ? karena belum menemukan dan memaknai mujizat itu dan sumber Mujizat itu. jangan salah, orang Kristen pun pasti ada diposisi seperti ini, bukan karena dia belum mengenal sumbernya namun hati dan jiwa yang enggan bersatu dan bersekutu dengan DIA. identitas sebagai orang Kristen sudah sangat jelas dimateraikan dalam hidup orang percaya sebagai GARAM dan TERANG dunia. namun, langkah yang belum dilakukan adalah mencari sumber Garam (rasa) dan sumber Terang tersebut.

Hal inilah yang selalu aku doakan, disetiap pelayanan aku berharap ada satu jiwa yang kutemukan untuk kembali rindu kepada SUMBER kehidupannya. dan Tuhan selalu memberikan jiwa itu. bersyukur bisa menjadi rasa bagi jiwa yang hambar dan mendampingi jiwa yang bertanya.

Dan saatnya pelayanan ku ditempat ini akan berakhir, sungguh akan menjadi bekas yang terindah dalam sanubari hati. dan saatnya menantikan buah buah yang akan tumbuh didalam Tuhan.

SOLI DEO GLORIA

Minggu, 24 Juli 2016

Ketulusan = ????

Catatan ini hanya berisi pengalaman yang pernah aku lalui, mungkin ini sederhana namun gak salahkan jika dituliskan ??

memang sih, mengingat masa lalu itu penting supaya jangan salah lagi untuk kedepannya. kata-kata itu rasanya mudah sekali untuk dikatakan tetapi aku sadar seringkali itu terulang lagi. itulah titik kelemahan yang aku alami.

gatau ini jadi pengalaman yang terburuk atau suatu jalan untuk nyadarin aku. kenapa aku bilang gitu karena aku salah dalam mengambil tindakan. Jujur, aku orang yang mudah simpati dengan orang lain, perasaan yang terbawa suasana mudah untuk membuat ku menolong siapa aja tanpa memandang siapa dia. yang aku alami adalah ketulusan yang dibalas dengan keegoisan. aku gak pernah mengharapkan balasan itu. setidaknya aku melihat ada sukacita yang terpancar ketika aku membantu. kenapa aku bilang egois? ya, karena egois membawa dirinya lupa apa artinya ketulusan. seolah-olah dalam hal ini aku melakukan hal yang buruk dalam dirinya padahal tidak sama sekali. aku kecewa dan ini membuat ku sulit untuk kembali kepada masa aku bener bener tulus.

peristiwa ini terjadi kuranglebih 4 bulan yang lalu. tapi perasaan itu sepertinya sangat membekas. batin yang berteriak tidak terima atas perlakuan itu. namun harus aku jalani dan terima bulat-bulat. sementara dia membersihkan namanya lalu mengotori ketulusan itu. gak semua kata dapat menyampaikan isi cerita yang aku maksud. namun ini salah satu cara untuk jujur dengan diri. jujur aku dikecewakan, jujur aku sekarang dikhianati dan jujur aku dicurangi. 

Ketulusan = dikecewakan, dikhianati, dicurangi.

bukan bermaksud untuk membahas semua hal itu dan menjadikan itu dendam. dendam itu penyakit lalu kenapa harus disimpan. saya tidak dendam namun biarlah itu jadi alunan cerita yang terulang bahwa aku punya ketulusan yang harganya tinggi dan orang-orang yang menganggap rendah ketulusan hanya bisa melakukan KECURANGAN.